Ba’da sholat isya saya malah jadinya chatting dengan Kunto, adik tingkat sma dulu. Padahal niatan awal buka laptop tu rencananya mau nerusin masukin data penelitian lah kok malah ini melenceng ceng ceng :-D.
Si Kunto ini ternyata kenal lingkungan rumah saya. Ada saudara jauhnya yang kebetulan juga tinggal di perumahan elit di dekat kampung saya. Orang bilang daerah itu dulu daerah loji, rumah-rumah mewah bergaya belanda, tentunya milik orang-orang berada. Sampai sekarang juga penghuni perumahan itu masih orang-orang kaya yang melengkapi rumahnya dengan garasi dan carport (eh garasi dan carport itu sama ato beda sih??). Yang jelas hal ini berbeda dengan rumah dan lingkungan saya yang mobil bisa masuk jalanpun sudah alhamdulillah hehehe.
Dulu, duluuu sekali, sewaktu masih kecil, di akhir pekan, bersama teman-teman, saya sering berjalan pagi berkeliling. Biasanya kegiatan ini kami lakukan di hari ahad. Rutenya dari kampung Blunyah, kompleks elit bangirejo taman itu, jalan monginsidi, SMPN 6, Muhamadiyah 1 terus pulang. Sambil jalan-jalan, kami bawa plastik sebagai wadah bagi bunga-bunga yang kami punguti sepanjang jalan. Jenis bunganya bisa bougenville, bunga bakmi-bakmian, sampai bunga dan buah tanjung di tepi jalan. Terkadang kami tanpa rasa bersalah memetik bunga milik orang, yang sengaja ditanam di pot atau di taman mereka hehehee. Pokoknya polos banget, sumpah. Salah satu korban kami ya rumah-rumah elit di perumahan saudaranya Kunto itu. Jangan-jangan rumah keluarga dia ikut jadi korban lagi huaaaaaaaaa…. Mohon maaf bagi yang merasa menanam. Semata-mata itu murni ketidaktahuan kami akan hak milik pribadi perseorangan. Harap maklum 🙂 Continue reading